Koordinator Program Studi Arsitektur UBB, Rizka Felly, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran dan lomba ini merupakan wujud komitmen untuk menghadirkan karya mahasiswa ke ruang publik. “Acara ini bukti nyata bagaimana mahasiswa Arsitektur UBB tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga menghadirkan karya yang bisa dinikmati masyarakat luas,” ujarnya.
Menurutnya, arsitektur tidak sebatas menggambar dan membangun, melainkan tentang merangkai makna, menghubungkan ruang dengan manusia, serta mengikat nilai budaya dan lingkungan ke dalam setiap desain. Pemilihan Taman Wilhelmina sebagai lokasi pameran pun sarat filosofi, karena merupakan ruang publik yang merepresentasikan kebersamaan dan keterhubungan masyarakat.
Pameran ADE tahun ini menampilkan karya inovatif mahasiswa hasil bimbingan dosen yang menggabungkan aspek estetika dan fungsi. Selain pameran, kegiatan juga menjadi ruang dialog, diskusi, serta sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam perkembangan arsitektur di Bangka Belitung.
“Harapannya, melalui acara ini tumbuh semangat kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan serta budaya lokal,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri dan didukung oleh berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Bangka Belitung, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Bangka Belitung, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Bangka Belitung, praktisi arsitektur, mitra profesional, hingga sponsor.
Dengan tema Swarna Nusantara, pameran arsitektur ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menghadirkan karya arsitektur yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat. (*)

.jpeg)
