BANGKA BARAT -- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Mentok, melakukan observasi dan melihat kelayakan tongkang yang mengangkut batu bara sebanyak 7.500 metrik ton.
Dilansir dari laman Bangkapos.com, diketahui kapal Tugboat TB Marine Perkasa 8 yang menarik tongkang BG Ocean Perkasa 8 berangkat dari dari Sungai Lilin, Sumsel menuju Pelabuhan Suralaya Cilegon, mengalami kebakaran muatan di perairan Tanjung Selokan, Selat Bangka, sejak Senin (2/9/2024) malam
Nahkoda KN.P 5155, Abdul Rachman Fajerin, KPLP, KSOP kelas IV Mentok mengatakan terbakarnya muatan tongkang berawal dari kru kapal yang mengatakan tak dapat mengatasi kebakaran muatan di perairan Tanjung Selokan, Selat Bangka. Hingga akhirnya diminta untuk mendekati pelabuhan terdekat.
"Kapal muatan terbakar di Tanjung Selokan, pada 31 Agustus 2024, setelah mengalami kebakaran selama dua hari, diatasi sama kru kapal, tidak bisa teratasi. Sehingga pemilik kapal inisitif, minta ke pelubahan terdekat ke Mentok, untuk mendapatkan penanganan," kata Fajerin kepada Bangkapos.com, Selasa (3/9/2024) di tempat kerjanya.
Ia menambahkan pada Selasa (3/9/2024) siang, pukul 13.00 WIB, api sudah dapat dipadamkan oleh tim gabungan TNI/Polri dan KPLP Mentok, menggunakan bantuan kapal yang memiliki fasilitas water cannon di perairan Tanjung Kalian Mentok.
Sementara itu, untuk penyebab kebakaran dikatakan Fajerin diduga karena adanya proses oksidasi dari muatan batu bara.
"Dugaan terjadi oksidasi dari muatan batu bara. Karena kualitas batu bara kualitas rendah kena panas dan menimbulkan api," terangnya.
"Saat ini melakukam cooling down yaitu pendinginan, di tongkang itu sendiri dengan menggunakan cairan kimia dan sedang kita observasi juga terkait apakah apinya sudah benar benar padam. Apabila sudah benar benar padam, mungkin kapal akan kita berikan untuk melanjutkan pelayaran," katanya.
Kru termasuk nahkoda kapal sebanyak 10 orang dalam keadaan sehat, dan berada di atas kapal togboat.
"Saat ini kita paling obsevasi melihat kelayakan tongkang itu sendiri, kalau memang memungkinkan dan masih layak untuk melanjutkan pelayaran kita kasih izin," katanya.
Kemudian terkait jalur transportasi di pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, dikatakan Fajerin tak terganggu akibat kejadian kebakaran tersebut.
"Untuk lokasi sudah kita tempatkan di lokasi yang aman. Sehingga tidak menggangu aktivitas pelabuhan Tanjung Kalian, dan asap yang keluar dari muatan tidak menggangu jarak pandang pelayaran," terangnya.
Sumber : BANGKAPOS.COM