Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Februari 2024 Kota Pangkalpinang tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 2,42 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,34 persen dengan IHK 104,42.
Komoditas beras menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Pangkalpinang, kemudian sigaret kretek mesin (skm), dan angkutan udara.Sementara itu andil inflasi m-to-m utamanya disumbang oleh komoditas beras, cabai merah dan ikan tenggiri.
Angka inflasi Kota Pangkalpinang Februari 2024 naik jika dibandingkan dengan bulan lalu Januari yakni hanya 1,89 persen. Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Toto Haryanto Silitonga menyebut inflasi secara m-to-m paling besar disumbang oleh makanan, minuman, dan tembakau yakni 1,90 persen.
"Dimana komoditas makanan dan minuman itu tiga besar penyumbangnya adalah beras menyumbang 0,27 persen, cabai merah 0,09 persen dan ikan tenggiri 0,03 persen," sebut Toto dalam penyampaian BRS, Jumat (1/3/2024). Kemudian secara y-on-y, penyumbang inflasi dari makanan, minuman, dan transportasi. Yaitu beras 0,83 persen, sigaret kretek mesin (skm) 0,38 persen , dan angkutan udara 0,24 persen.
"Karena angkutan udara kita bandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, tentu ada peningkatan di tahun yang baru ini," terangnya. Secara keseluruhan, kata Toto pada Februari 2024, dari 4 kabupaten dan kota di Bangka Belitung semua Kabupaten dan Kota mengalami inflasi baik secara year on year (y-on-y) dan month to month (m-to-m).
"Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 3,14 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,57 yang juga merupakan IHK tertinggi di antara Kabupaten dan Kota inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Februari 2024. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y di Tanjung Pandan adalah beras, angkutan udara, dan daging ayam ras," terangnya.
Tags:
Pangkalpinang